Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, pembangunan transmisi harus mengutamakan penggunaan komponen dalam negeri. Hal ini agar pembangunan mega proyek kelistrikan tersebut dapat menyerap produk baja nasional.
"Komponen dalam dalam negeri untuk pembangunan transmisi itu harus betul-betul seimbang dengan program 35 ribu mw. Nah ini jadi kesempatan (buat industri baja dalam negeri)," ujar Franky, ditemui di kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/8/2015).
Mewujudkan hal tersebut, lanjut dia, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai operator proyeknya harus bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Kemenperin mendorong industri baja nasional untuk menyediakan kebutuhan pembangunan transmisi kelistrikan.
"Supaya itu juga inline, maka harus ada koordinasi antara Kementerian ESDM, Kemenperin, kemudian BUMN dan PLN. Itu harus bisa bersinergi," paparnya.
Meskipun saat ini perekonomian Indonesia melemah, namun dia meyakini mega proyek kelistrikan tersebut dapat segera terwujud pada pemerintah Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati listrik.
"Wah tetap jalan (meski ada pelemahan ekonomi). Karena kan yang mengonfirmasi untuk IPP (Indonesia Power Plant production) saja sudah cukup banyak," tutup Franky.
0 komentar:
Posting Komentar